Jumat, 17 Mei 2013

Those Embryos......

Pagi-pagi udah mellow sangat ingat program IVF setahun yang lalu. Ingat embrio-embrio yang udah dihasilkan dari IVF kemarin. Dari sejumlah 17 sel telur yang dikawinkan dengan sperma,dihasilkan 11 embrio dengan 2 embrio excellent yang ditransfer dan 9 sisanya dibekukan. Kemudian dilakukan pembekuan embrio dengan jangka waktu 6bulan,biaya per bulannya sebesar Rp 500,000 setelah 6 bulan sampai dengan sekarang gw belum confirm lagi ke Klinik Yasmin mengenai embri-embrio tersebut. Suami bersikeras untuk kami melakukan mentenens pembekuan, artinya hubungi rumah sakit dan melakukan pembayaran untuk pembekuan.

Masalahnya adalah, kondisi keuangan yang sulit dari kami saat ini. Kalaupun ada uang gw lebih memilih untuk keperluan sehari-hari. Belum tau deh gimana kabar nya embrio-embrio itu, barangkali sudah didestroy oleh pihak Klinik. Ya Alloh, ampuni hambaMu yang sangat songong dan tidak tau diri ini. Kami sudah mendzolimi Mu,mendzolimi ciptaanMu. Gak sangka beban mentalnya sebegini berat buat gw, masalahnya adalah kondisi keuangan kami yang tidak memungkinkan. Bukannya gw gak sayang, tapi apa mau dikata sungguh-sungguh gw dan suami gak tau apa yang harus kami lakukan.

Gw pernah googling dan baca (lupa refererensinya) bahwa, selama itu belum menjadi janin maka jika embrio-embrio tersebut tidak dipergunakan (dibuang) di mata agama hal tersebut dibolehkan. Mungkin hal ini menjadi acuan gw untuk sebuah pembenaran. Bagaimanapun beban mental itu masih sangat gw rasakan,perasaan berdosa yang teramat sangat dan sangat. Gimana tidak, dari program yang gw dan suami jalani tujuannya kan untuk mendapatkan anak. Setelah calon anak (embrio) ada, maka kami buang sisanya karena tidak sanggup kami merawatnya. Astaghfirulloh, orang tua macam apa gw dan suami ini ya.

Kamis, 25 April 2013

My IVF



Seorang teman meghubungi saya menanyakan beberapa hal mengenai proses bayi tabung, dia teman kerja dari 5 sel telur yang diambil dalam proses OPU (Ovum Pick Up) ‘hanya’ dihasilkan 3 embrio yang kesemuanya dimasukkan (baca:di transfer) ke dalam rahim. Dua hari sebelumnya dia bbm ke saya mengenai cara penggunaan obat Crinone yang dimasukkan ke dalam vagina. Di situ dia menuliskan kegundahannya,bahkan sampai menangis karena tidak menyangka sama sekali kalau penggunaannya dimasukkan ke dalam vagina.


Cerita-cerita dia membawa flashback tersenndiri ke saya, di mana setahun yang lalu saya dan suami memutuskan untuk mengambil program IVF (In Vitro Fertilization) atau dalam bahasa umum sering yang sering digunakan adalah Bayi Tabung. Sungguh suatu keputusan yang sangat teramat besar dan mahal. Mungkin sudah jalan dari Tuhan, saat itu rezeki kepada kami datangnya bertubi-tubi. Sempat bingung untuk apa rezeki sebesar itu,sampai akhirnya saya dan suami memutuskan untuk mengambil program IVF ini di Klinik Yasmin yang berada di RSCM Kencana Jakarta. Bukan tanpa sebab saya menjalani IVF di klinik tersebut, ada beberapa pertimbangan di antaranya track record pengobatan saya sudah ada di klinik tersebut dan tempat yang sekarang pun sudah terasa sangat nyaman dibandingkan tempat sebelumnya 3 atau 4 tahun yang lalu. Proses IVF ini dibantu oleh Dr. Budi Wiweko SPog. Dokternya sagat ramah, masih sangat muda dan yang terpenting beliau memberikan aura positif kepada saya. Tatapan mata yang seolah-olah berkata tak ada yang tak mungkin. Program IVF tersebut dimulai sekitar tanggal 16 Mei 2012, dilakukan dengan berbagai suntikan hormon Gonal F yang dilakukan setiap hari selama kurang lebih 2 mingguan. Masih ingat banget bagaimana setiap hari saya tergopoh-gopoh datang ke klinik dekat rumah diantar supir kantor yang begitu sangat pengertian. Gak akan saya lupa bagaimana suntikan itu menyentuh kulit perut saya selama kurang lebih 2 mingguan. Setiap kali control dokter Budi melakukan USG untuk memeriksa ukuran sel telur, ternyata bukan hanya treatment Gonal F yang diberikan tapi juga suntikan lain yang bahkan saat saya menulis ini saya lupa sama sekali nama obat suntiknya. Alhasil selain suntikan Gonal F masih harus ditambah 2 jenis suntikan lain. Sampai tiba saatnya dilakukan OPUpada tanggal 27 Mei 2012, sebelumnya saya sudah sering googling mencari informasi mengenai IVF ini untuk sekedar tahu apa itu OPU.

Sampai pada saat saya merasakannya sendiri. Saya ingat betul hari itu, hari minggu pagi-pagi sekali saya udah datang ke klinik yang masih sangat sepi. Selain saya ada sepasang suami istri yang nampaknya sang istri juga akan dilakukan tindakan OPU sama dengan saya. Dan betul saja, ibu itu (aduh saya lupa namanya) satu ruangan tindakan dengan saya. Saya gak akan lupa saat-saat saya di ruangan tindakan itu, seperti ruang operasi. Ibu itu di sebelah saya, hanya dibatasi dengan tirai yang tertutup. Selama proses OPU ibu tersebut dilakukan saya mendengar semua yang dilakukan dokter dan yang diteriakkan suster yang menghitung jumlah sel telur yang diambil, Saat itu, saya benar-benar pasrah hanya bisa berdoa kepada Tuhan agar diberikan ketenangan, kelancaran dan keselamatan saya. Setelah tiba giliran saya, saya tidak ingat apa-apa lagi karena begitu saya sadar saya sudah berada di ruang pemulihan. Asisten dokter yang membangunkan saya, saya masih ingat apa yang diucapkannya: ‘Ibu Santi Yuana ya, OPU sudah dilakukan dan sudah diambil 26 sel telur bu. Banyak nih bu… ‘ antara ngeh dan tidak (karena pengaruh obat bius) yang pasti saya mendengar ada kata-kata 26 sel telur. Subhanalloh, banyak sekali ternyata. Sehabis OPU dilakukan klinik menyediakan makan siang untuk saya, nah di sini saya ngobrol dengan si ibu itu. Si ibu ini cerita, dia dan suami datang jauh-jauh dari Manado untuk melakuka IVF ini. Usia perkawinan mereka kurag lebih 11 tahun. Sungguh saya sangat terenyuh mendengar cerita dan perjuangan si ibu dan suaminya yang begitu sangat ingin memiliki anak. Segala pengorbanan, waktu dan uang rela mereka tempuh demi mewujudkannya. Sambil makan nasi goreng itu saya bertanya berapa jumlah sel telur yang diambil, dia jawab ada 7 sel telur. Setelah makan siang, kami berpisah dan saya pulang dengan suami. O iya, suami saya ini kaget banget begitu tahu jumlah sel telur yang diambil sangat banyak. Dari situ kami mulai berharap, walaupun sedikit..semoga Tuhan melancarkan semuanya.

Kurang lebih 5 hari setelah OPU saya dapet kabar dari pihak klinik bahwa ET sudah bisa dilakukan, sabtu tanggal 2 Juni 2012. Berbeda dengan OPU yang harus dilakukan pagi-pagi sekali dengan perut kosong ET dilakukan sesuai dengan nomor antrian tindakan dan kondisi perut harus diisi makanan terlebih dahulu.  Suster memberitahu sambil menunggu dipanggil saya harus minum air putih banyak-banyak. Bukan masalah kalo harus minum air putih banyak, karena pada dasarnya saya itu ‘gila minum’ banget, yang jadi masalah adalah nervous yang gak bisa saya sembunyikan ditambah lagi kondisi ruang klinik yang AC nya sangat dingin plus keinginan berkemih yang teramat sangat. Berkali-kali saya keluar masuk toilet untuk pipis, kemudian minum lagi, pipis, minum lagi, sampai giliran saya dipanggil masuk ruangan tindakan.   Di dalam ruangan tersebut saya bertemu dokter Budi terlebih dahulu. Dokter Budi menjelaskan ke saya dan suami dari 25 sel telur yang berhasil menjadi embrio adalah 11 dan embrio yang sudah masuk fase blastocyt sejumlah 2. Sebanyak 2 embrio akan ditransfer ke dalam rahim saya. Dokter menjelaskannya sambil menunjukkan gambar-gambar embrio yang ada di pc nya. Antara konsen dan tidak (karena rasa tak nyaman menahan pipis) saya hanya mengangguk-angguk saja.Akhirnya masuklah saya ke dalam ruangan yang sama waktu dilakukan tindakan OPU. Saya kira dilakukan pembiusan juga, ternyata tidak. Dalam kondisi sadar dan merasa sangat tidak nyaman karena menahan rasa pipis, saya bisa merasakan dokter memasukkan kedua embrio tersebut ke dalam vagina saya sambil meringis-ringis. Sakit?sama sekali tidak, saya meringis karena itu tadi harus menahan pipis. Sekali lagi, saya tidak akan pernah lupa saat-saat tersebut. Sepanjang proses saya hanya berdoa menyebut Asma Tuhan, pasrah se pasrah-pasrahnya. Saat itu saya berkata dalam hati, Tuhan..saya berserah kepada Mu, kabulkanlah jika memang Engkau mengizinkannya. Proses nya sangat cepat dan begitu selesai dokter Budi berkata ini kepada saya: ‘ oke ibu, embrio sudah saya masukkan selanjutnya kita tunggu hasilnya. Jangan lupa berdoa ‘ saya cuma bisa tersenyum. Dengan posisi tiduran,bagian bawah lebih tinggi dari kepala kemudian suster di situ berkata: ‘ ibu santi, lihat ke monitor ya..2 embiro nya sudah ada di rahim ibu. Itu anak-anak ibu nantinya’ refleks saya lihat ke monitor di atas saya, dan benar saja saya melihat 2 embrio transparan berenang-renang di dalam rahim saya. Setelah itu saya hanya bisa menangis sambil berucap Alloh Akbar berkali-kali di dalam hati. Suster memasangkan kateter,dan memindahkan saya ke ruang perawatan di RSCM Kencana. Sampai siang saya berada sendirian di ruang perawatan, suami saya belum juga muncul ke ruangan. Saya lapar teramat sangat, tapi gak kuasa bangun. Bukan karena gak kuat, saya hanya kuatir gerakan sedikit saja bisa menganggau kondisi embrio-embrio saya. Suster bilang kateter sudah terpasang, tapi entah kenapa rasa nyeri menahan pipis masih saya rasakan. Sepertinya ada berliter-liter cairan di dalam kandung kemih yang gak bisa keluar. Jam 2 siang suami baru datang ke ruangan. Rupanya dia menunggu saya di depan ruang tindakan dan dia tidak diberitahu kalau saya sudah selesai tindakan ET dan keluar ruangan lewat pintu dalam menuju ruang perawatan. 

 Bedrest di ruang perawatan hanya 1 hari, besoknya saya sudah pulang dan berencana bedrest di rumah orang tua saya.Ritual suntik masih dilakukan setelah ET, dan beberapa obat yang harus saya minum. Bedrest di rumah yang saya rasakan perut kembung yang tak berkesudahan, sampai saya buat status di bbm dan dijawab teman saya: ‘ tanda-tanda hamil tuh san,semoga berhasil ya proses Bayi Tabungnya’ iya memang semua teman kantor tahu saya sedang menjalani proses IVF karena sebagian biaya IVF ini ditanggung juga oleh kantor tempat saya bekerja. 3 hari di rumah mama, perut saya makin kembung dan ulu hati juga lambung saya teramat sangat sakit. Mulai gak enak makan dan minum, gak bisa pipis dan buang air besar.Bed rest saya benar-benar bedrest karena perut sangat sakit dibawa berjalan,sehingga saya hanya bisa tiduran. Itu pun untuk pindah posisi tidur terasa sangat sakit sekali. Mama bapak suami adik saya bingung dengan kondisi ini,perut saya semakin hari semakin membesar. Saya coba mencari informasi mengenai ini melalui googling dan membuka site www.bayi-tabung.com di situ saya baru tahu kalo saya terkena OHSS (Ovarian Hyper Stimulating Syndrome), yaitu sindroma yang terjadi karena ada nya hiper stimulasi terhadap ovarium. Jadi, kondisi OHSS ini sebenernya langka gak semua yang melakukan IVF terkena sindrom ini, dari 10 orang yang melakukan IVF hanya 1 yang terkena OHSS.Gejala OHSS persis seperti gejala sakit maag, ulu hati dan lambung sakit sekali, mual belum lagi perut semakin besar karena di dalamnya berisi cairan yang bahkan tidak banyak dikeluarkan melalui urine. Kenapa ?karena ginjal tidak bekerja maksimal akibat kekurangan protein. Saya kira OHSS ini tidak sakit sama sekali, nyatanya luar biasa nikmat sakitnya. Berulang kali saya sms dokter Budi,beliau hanya menyarankan untuk banyak minum air putih dan mengurangi asupan beberapa jenis obat yang dia beri. Sampai akhirnya saya gak kuat, saya dan suami kembali ke RSCM Kencana langsung ke IGD. Sayang sekali dokter Budi saat itu sedang cuti, jadi saya harus menunggu dokter pengganti yang menangani saya yaitu dokter Muharam. Begitu diperiksa (di usg perut) oleh dokter Muharam terlihat banyak sekali cairan di rongga perut, sambil tersenyum dokter ini bilang: ‘sabar ya bu Santi,insya Alloh ini menjadi kabar baik dari program IVF ibu’ saya hanya bisa tersenyum ‘ Aamiin,dokter ‘   Selama 5 hari saya diopname di RSCM Kencana,tidak banyak perubahan yang saya rasa. Perut saya tetap besar seperti orang hamil 5 bulan, nafas saya masih sangat sesak, ulu hati dan perut saya masih sangat sakit. Sampai gak kuat berjalan,jangankan berjalan untuk memindahkan posisi tidur saja sangat sakit sekali. Saya sempet minta disedot cairannya, tapi dokter Budi tidak mengizinkan.Dia hanya meminta saya untuk banyak makan protein, minum air putih dsb. Dan lagi-lagi aura positif dari dokter ini pun disebar ke saya, ‘ sabar ya bu nanti pasti kempes.tes HCG dimajukan saja ya biar kita tahu hasilnya’ besoknya dilakukan tes HCG lebih awal dari jadual (seminggu setelah ET seharusnya) dan diketahui hasilnya adalah 17. Saya tanya ke dokter hasilnya, hasil HCG lebih dari 1 mengindikasikan adanya kehamilan. Tapi dokter tetap menyarankan tes HCG lagi sebelum pulang dari RS. Sebelum pulang dari RS kembali dilakukan tes HCG yang kedua, hasilnya 34 dan kontrol ke dokter Budi dilakukan seminggu setelahnya.  

Sepulang dari RS kondisi tidak lebih baik, dalam artian perut tetap kembung, tetap sakit, dada masih sesak, gak bisa jalan, gak bisa banyak gerak hanya tergeletak di tempat tidur. Sepanjang hari saya hanya bisa menangis menahan rasa sakit dan meminta ampun kepada Tuhan. Saat itu saya merasa saya terlalu memaksakan kehendak saya untuk hamil, sehingga saya menzalimi tubuh saya sendiri. Saat itu saya pasrah jika Tuhan menghukum saya bahkan dengan kematian sekalipun. Saya pasrah atas segala yang saya rasakan saat itu. Mama hanya bisa menangis melihat kondisi saya, bapak terus-terusan berkata bahwa saya harus buang air besar untuk mengurangi cairan yang ada di perut, suami saya kebingungan melihat saya yang terus menerus menangis menahan sakit, adik –adik saya yang hanya bisa menatap sya dengan iba. Sampai saya gak kuat melihat mama bapak dan adik saya sedih melihat saya, saya dan suami nekat pulang ke rumah saya sendiri tengah malam. Saya hanya butuh ketenangan dalam istirahat.   Saat kontrol dilakukan ke Klinik yasmin,kondisi badan saya masih sangat payah. Perut saya terlihat seperti sedang hamil,kemudian dilakukan lagi tes HCG ketiga dan hasilnya Alhamdulillah kadar HCG makin meningkat, kalo saya gak salah hasil nya 114 dan itu artinya saya memang hamil. Ketemu dokter Budi beliau meyakini saya bahwa kondisi OHSS akan hilang seiring berjalannya waktu. Memang terasa sakit dan tidak nyaman,dokter menyarankan saya untuk bersabar. Sampai akhirnya dokter melakukan USG Transvaginal untuk melihat kondisi janin. Dari layar monitor terlihat ada 1 kantung embrio dan bahkan sudah ada 1 denyut janin di dalamnya. Usia kandungan diperkirakan berusia 3 minggu. Saya dan suami tak kuasa menahan haru, kami gak bisa berkata apa-apa bahkan menangis pun kami tidak bisa. Ternyata balasan dari Tuhan begitu indah. Tapi dokter Budi agak bingung, dari 2 embrio yang dimasukkan kenapa hanya 1 yang survive. Saya berkata kepada dokter: ‘ satu pun gak apa-apa dokter, yang penting kehamilan saya sehat dan lancar’ dokter pun hanya tersenyum sambil mengucapkan selamat kepada kami. 

Dan betul saja, seiring berjalannya waktu cairan di perut saya berkurang. Perut yang tadinya membesar makin lama mengecil,sesak sudah tidak saya rasakan lagi. Gerak leluasa sudah bisa saya lakukan. Hanya rasa tidak nyaman di ulu hati saja yang masih terasa, yang menurut dokter itu bawaan hamil muda. Masuk bulan ke empat,obat suntik distop semua. Dokter hanya meresepkan obat minum itu pun vitamin dan asam folat saja. Syukur Alhamdulillah, kehamilan berjalan lancer setelahnya. Memasuki bulan ke-7 saya meminta izin ke dokter Budi untuk dirujuk ke RS yang dekat dengan rumah. Beliau merujuk ke RS Hermina Bekasi dengan dokter Yudianto di sana. Dan pada tanggal 04 Februari 2013 lahirlah putri saya yang cantik melalui operasi cesar. Program IVF yang dilakukan oleh teman saya saat ini mengingatkan saya untuk selalu bersyukur, bahwa semua harapan pasti ada hasilnya jika kita melakukannya dengan ikhlas dan tawakal. Tuhanku berikan lah jalan yang indah kepada teman saya yang saat ini sedang berjuang untuk memperoleh buah hati yang mereka rindukan, juga kepada semua pasangan di luar sana yang juga sedang berjuang untuk hal yang sama. Mudahkan dan ringankan lah jalan bagi mereka ya Tuhan. Saya percaya dengan semua keputusan dan kehendakMu untuk saya, teman saya dan semua mereka yang membutuhkannya.

Jumat, 01 Maret 2013

soal kerjaan,,,,

Cerita soal lahiran anak tar aja ya,,,sekarang mau cerita (curhat,tepatnya) soal kerjaan.Masuk tahun 2013 gw udah cuti melahirkan per tanggal 7 januari lalu.Di rumah dengan pedenya gw yakin banget bakal dapet insentif,thus...per awal februari kemarin ternyata performa gw gak lebih dari 25% !!!! Whattt???!!!! Shock dan bingung,kok bisssaaaaa????ya ternyata sodara2 acuannya itu baseline saldo saat gw pilih nasabah per oktober taun lalu.OMG!!!


Baseline tabungan gw,tah berapa???46M!!gila!! klo tau itu bakal jadi saldo baseline ga akan gw pilih nasabah2 baru.Kita ga diinfo sama sekali.Kita (gw) pikir ga ngaruh tetep kita mengacunya ke target awal yg mulai dari 500jutaan ituh tapi ini gak.Acuannya saldo baseline plusss target bulanan yang menggilung.Astagfirulloh.Jelas aja gw.minus untuk tabungan lah perolehan tabungan gw di januari cuma 45M..sementara minusnya ampir 900jutaan.Posisi di februari lebih parah,minusnya ampir 5M lebih untuk tabungan.Iya CADA gw jeblok karena ada nasabah inti yang mindahin dananya ke deposito,gak nanggung2 4M sekalian.Tinggal gw manyun,shock.


Kalo awalnya udah begini,ga tau deh ke depannya gimana.Emang banyak yang ga dapet insentif,tapi buat gw ga ada insentif itu disaster.Kerja cuma trima gaji doang.Gak kebayangga ada insentif tiap bulan.Gw pun bingung harus gimana dan ngapain nanti saatasuk kantor.Ya Alloh ada2 aja ya.Kira2 gw kuat ga ya harus menghadapi kenyataan srtaun penuh ke depan tanpa insentif *sigh*

Kamis, 31 Januari 2013

Galaww,,law,,law *echoing* :(

Akhir2 ini kondisi rumah tangga gw makin ga enak.Entah,mungkin salah satu faktornya karena kondisi emosi yang lagi gak stabil..pengaruh hormon hamil tua barangkali.Atau,bisa jadi jauh di bawah alam sadar gw stress berat menjelang persalinan nanti.Ya maklum lah,this is my first time..perasaan ga karuan.Antara senang,cemas,dan nervous berat..nervous karena akan ketemu baby yang udah lama gw dan suami tunggu.Iya,taun 2013 ini taun sewindu pernikahan gw dan suami.Cukup lama kalo orang liat,tapi buat gw sih gak.

Jadi ingat,gw tau suami yg sekarang ini barti udah 10 taun ya.2 taun kami pacaran,trus sekarang nikah udah masuk taun ke 8.Gw kenal suami sekitar taun 2002 menjelang kelulusan gw.Dia sendiri udah lulus,dan masih di Tembalang.Gw dikenalin sama widi temennya yg juga gw kenal.Kesan pertama?biasa aja.Nothing special dari dia,kulitnya gelap,rambutnya keriting bener2 bukan type gw banget.Emang gw akui,yang pertama kali sms/telepon adalah gw.Bukan karena gw naksir ya,tapi itu untuk mengalihkan kekecewaan gw terhadap seseorang yg waktu itu nyakitin gw.Intinya: iseng lah.

Singkat kata,gw sama dia pacaran.Gw balik ke bekasi kami masih berhubungan.Saat itu,ada cowok lain yg emang udah lama deketin gw.Dosen Teknik,orangnya dewasa banget,baik dan ganteng banget.Tapi kok gw gak tertarik ya?dia pernah datang ke bekasi dan ungkapin semua perasaannya ke gw.Dia bawa cincin,dan bilang dia udah cerita ke orang tuanya tentang gw.Saat itu,dia minta ketegasan gw.Gw harus jawab ya ato gak detik itu juga.Lah kan gw bingung ya,secara gw gak ada perasaan apa2 ke dia.Juga gw kan waktu itu lagi pacaran sama suami sekarang.Dengan jawaban yakin,dan beribu maaf gw tolak halus lamaran dia ke gw.Dia ngerti,gak marah,lega dan dia bilang gak akan ganggu gw lagi.Setelah itu gw dan dia lose contact.

Ada lagi,,suami gw dulu sempet kerja di Dept Kebudayaan di Klaten.Long distance dong akhirnya.Gw sendiri udah di BNI,tapi hubungan masih bagus.2 minggu sekali dia main ke bekasi.Sampai akhirnya,gw ketemu temen kuliah yg kerja di perusahaan otomotif di Bekasi.Shortly,gw deket sama dia.Gw sih anggapnya teman.Orangnya baik,tinggi,kulitnya gak putih tapi manis banget.Gw cerita kok ke dia kalo gw punya pacar.Tapi ga tau deh,temen gw ini kayaknya pede banget gw bakal milih dia.Iya lah,tetep aja gw ga sreg sama temen gw ini.Thus,suami gw yg sekarang tau gw deket sama dia,dan marah banget.Sampe ngancem ga perlu gw nikah sama dia,lagian kami juga kerjanya berjauhan.Segalanya terlihat tidak mungkin saat itu.Gw ga mungkin berenti kerja,juga dia.Gw sempet bimbang,sangat bimbang.Klo gw putus sama suami gw sekarang,artinya gw akan pacaran sama temen gw itu bahkan mungkin nikah dengan dia.Secara temen gw itu udah pede banget bakal sama gw dan temen2 kantornya taunya gw itu ceweknya dia.Ah gw ga mungkin nikah sama temen gw ini,gak ada hati sama sekali.Akhirnya,dengan resiko dan kesulitan apapun di depan sana saat itu gw pilih suami gw yang sekarang.And then we were married,tepatna 9 Juli 2005.

Masa2 kami berdua dulu bukan melulu masa2 yang indah,enak..susah,senang kami lalui bersama.Gw enjoy dan makin sayang dengan suami.Dia suami yang baik buat gw.

Sampai gw nulis ini pun gw masih sangat sayang dengan dia.Tapi gw mulai ragu sama perasaan dia ke gw.Kami sama2 sibuk,pergi pagi ketemu di rumah malam.Itupun kami jarang ngobrol banyak.Tau ngapain aja?ya sibuklah kami dengan gadget masing2.Klo gw sih paling2 buka Twitter,FB sama browsing2 soal kehamilan.Dia?

Dia lagi seneng2nya main foto,kalo pergi bareng pun dia suka berenti cuma untuk foto.Atau pas kami ke suatu tempat (makan misalnya) dia suka izin ke gw untuk ambil foto.Gak aku larang,go head.Walopun seringnya gw yg ingetin (biasanya dia gw telepon) untuk gak lama2.Ah dia asik banget deh sama hobi nya itu.Kadang gw ngrasa,dia gak butuh gw sebagai istri.Kalo udah asik sama hobinya,ya gw dilupain.Foto2 yg dia ambil biasanya dia masukkin ke laptop,transfer ke hp dann...mulailah dia bersosialisasi dgn kehidupan maya yang begitu mengasyikan dia...Instagram.

Gw pernah buka Instagramnya,dan..wowww...followernya sampe ribuan.Pun dia juga ngefollow sampe 500an orang.Ya diantaranya cewek2 cantik,sexy dan oriental.Emang sih ga ada yg personal,tapi di tiap komen ThankYou nya ke orang2 kadang2 dia ucapin Good Night ke cewek yang itu2 aja.Yes,ceweknya cantik dan oriental.His type banget.Gw protes dong,tapi apa reaksinya?dia maraaaahhhhh besaar.Sampe gw nangis kayak apa juga dia merasa benar.Daann,dari situ lah dia bicarain semua yg ada di kepalanya.

Dia bilang: ' dulu sebelum sama kamu,teman sy banyak..sekarang mana?sy mau ketemu teman sama kamu gak boleh.kerja pulang malam gak boleh (padahal dia tau gw lagi hamil,sendirian di rumah),mau bulutangkis gak boleh (terkadang dia lupa waktu kalo lagi bulutangkis,dari jam setengah 6 sampe jam setengah 8),mau les gak boleh,kondangan gak boleh.oke lah gak masalah,tapi sy main Instagram pun kamu larang! Apa saya harus berdua terus sama kamu? '

see,gw kaget banget denger semuanya.Ternyata selama ini itu yang dia rasa.Tadi malam gw tanya: 'are you happy with me?' Dia dgn enteng jawab: 'kebahagiaan apa yg kamu maksud?sy terima kamu apa adanya,sy yang pilih kamu seperti apapun kamu'

So,gw berpikir dia udah ga peduli dengan rasa cinta/sayang antara suami istri..udah bukan jamannya.Dia bertahan dengan gw karena gw istrinya.Sementara hatinya masih sayang ato gak dengan gw,ya Wallahualam.Cuma Tuhan dan dia yang tau.

Dia lebih enjoy dengan Instagram dan interaksi yg ada di dalamnya.Gw?bleeeaahhh,,gak penting! Cuma seorang istri yg sama sekali gak sexy,gak cantik,gak berwajah oriental,dan yg paling penting gak pintar alias bodoh!

Gw perempuan dan gw tauuu banget bahasa tubuh,bahasa mata nya laki2 udah bosen ato belum dengan kita.Dan semua ada di dia,even sebelum gw 'ngambek' soal Instagramnya itu.Klo lagi gak pegang gadget,dia diam..matanya nerawang.Buat dia ada di sebelah gw tanpa gadget ato kamera terasa sangat membosankan.

Sebaliknya,apalagi pas hamil begini..masya Alloh tiap hari gw kangen sama dia,dan gw ngerasa jatuh cinta untuk yang kesekian kali dengan dia.Tapi ternyata,perasaan gw gak berbalas :( yang diperlihatkan ke gw justru sebaliknya.Dia makin kasar,kadang ga pernah mau liat mata gw,dia lebih sayang dengan kamera dan Instagramnya.

Tiap gw marah,dia marah dan mengungkit hal2 yang gak gw sangka bakal dia omongin.Gw selalu salah di mata dia.Tuhan,betapa sungguh mencintai itu sangat teramat menyakitkan.Ku mohon matikan rasa ini Tuhanku yang Maha Mengetahui.Sakit sekali rasanya 'dibuang' tidak disayangi (lagi).

Selasa, 29 Januari 2013

ini gimana ya ????

Hari ini ga enak banget sebenernya,kontrol ke dokter yudi dan gwkinta klo bisa jadual oerasinya minggu ini.Iya,operasi seperti yang ernah dia sarankan ke gw sebelumnys.Gw pengennys melahirkan normal,tapi karena (ini alasan dokter loh) gw ada riwayat susah hamil plessss kehamilan gw ini dengan bayi tanung maka gw disarsnkan untuk bersalin secara SC. Nah pas tadi gw bilang gitu,doktetnya malah bilang gini: ' ibu maunya operasi? ' ' ya abis gimana dok?' 'pake asuransi apa sendiri?' 'asuransi dok' 'biasanya hamil dgn bayi tabung jarang dicover bu' ** long paused ** Jadinya yah gw sekarang mikirin aja tu ucapan dokter.Sempet mikir ke situ,tapi temen kantor istrinya hami karena bayitabung gak ada masalah tuh.Duh,asliiii kepikiran.Kasian amat gw dan baby gw ya,klo emang gak dicover :( Kedua,gw capek banget nih bolak balik telepon ke indovision utk pembayaran tagihan.Emang sih jatuh temponya udah lewat tapi mereka ga info,kalo udah lewat jatuh tempo maka tagihan akan terakumulasi bulan ini dan bulan depan.Idih,,,,lucu! Yang ada harusnya klo gw nunggak ya tu tayangan diapus dulu lah sampe gw bayar bukannya digabung dari tagihan bulan depan,kan bulan depan belom tentu gw jalanin tuh tipi kabel.Ampe sekarang tagihannya masih double 363rebu.Malesin amat gw bayar.Udah minta diganti telepon ampe 2x tagihannya blom berubah. Buset dah! Nambah2in pikiran gw aja nih :(

Minggu, 27 Januari 2013

Mencintai itu sakit

Bukan judul film ato lagu,hari minggu gini pas banget cuacanya dengan galau.Ah,galau...Masalahnya 'sepele' sebenarnya.Gw gak suka dengan interaksi dia di instagram. Kadang2 too much klo gw bilang,tapi kayaknya dia gak bisa dilarang ya Yang ada dia marah,dan dari marahnya itu terungkaplah apa yg dia rasa ke gw.Begini katanya: ' Dulu teman sy banyak,tapi kmu larang saya ketemu teman2 saya,kamu larang saya bergaul,bahkan kamu larang sodara saya kesini.Saya gak punya teman kamu tau,saya bulutangkis gak boleh,les gak boleh bahkan ada temen yang kondangan aja gak boleh.Sekarang,saya cuma main instagram aja kamu larang.Saya harus berdua terus sama kamu???' Jegeeerrrrr !!"" Gw bener2 shock dengernya,ya Alloh betapa gw selama ini jahat ke dia.Tapi apa yg dia bilang itu gak benar afanya.Kok dia tega bilang seperti itu? Ya Tuhan,mungkin emang gw yang salah dan harus menjauh dari hidupnya.Apa?ya mungkin berpisah adalah solusinya.He wants to be free,,dan gw harus tau itu karena untuk terus bersama gw gak yakin gw akan berubah.Gw terlalu sayang sama dia,dan gw orang yang posesif. Tuhan,,,beri saya kekuatan menghadapi semua ini.

Rabu, 23 Januari 2013

(1,,2,,)34

Ya ampuunn,udah 23 januari lagi.Seperti biasa,yg ucapin cuma suami,,,krn yg lainnya tau ultah gw ya tanggal 21 januari.Kemarin sih temen2 malah pada dateng ke rumah.Hmmm,,34 taun..tua ya.Harapannya semoga selalu sehat naik gw maupun suami,dan anak kami yg insya Alloh lahir februari ini.*sigh* Klo ingat trus mendapati gw hamil saat ini,langsung spechless.Brtapa Tuhan begitu sayangnya dgn gw dan suami. Semoga keberkahan,kesehatan dan kebahagiaan selalu melingkupi kami.Terima kasih Tuhan untuk semua yg telah Kau beri. Iya nih,gw msh belum mood untuk menulis pengalaman kehamilan gw ini.Harusnya kaya blog2 orang lain tuh yg menulis perkembangan kehamilan tiap bulan bahkan ada yg tiap minggu. Btw,dari judul yg gw ketik selain menandakan umur gw yg udah gak abg lagi (gw koreksi sebutan tua di atas yak) iti juga maksudnya lagi nrrbous berat mendekati HPL.Insya Alloh februari awal..nervousnya macem2 ya soal jenis persalinan (normal ato sectio) dan nervous mau ketemu yg selama 7 tahun ini gw dan suami harapkan kehadirannya.Semoga dia sehat,sempurna fisik dan mentalnya,semua doa yg terbaik untuk anakku sayang.Aaammiinn...